Ilmu Ikhlas, Bukan Ilmu Kebatinan

Kesekian kalinya hal ini harus terulang. Sebuah uji joba terakhir ternyata cukup menghasilkan. Sebuah jawaban yang terlintas hadir sudah sejak lama dan sekarang makin diperjelas. Semua kepastian ada ditangan anda. Tinggal bagaimana anda berani mempertegas hal itu.
            Kalau diingat-ingat terkadang masuk akal juga ungkapan si peramal itu. Namun kita jangan terkelabuhi bahkan terjebak dalam hasil ramalan. Jika anda percaya pada ramalan itu, maka yang terjadi hasilnya akan terngiang-ngiang di otak anda. Segala sistem syaraf anda akan terkontaminasi. Apakah hal itu tidak sangat mengerikan ??
            STOP. Kata yang harus segera anda masukkan dalam memory otak utama. Ingatlah bahwa dunia ini sangatlah luas. Berbagai keluasan hal ada di sana. Keluasan itu menawarkan sesuatu yang unik-unik. Tidak mungkin tidak ada yang cocok dengan anda. Tinggal bagaimana anda menempatkan keunikan itu.
            Sekarang mari kita tegaskan kembali bahwa keputusan anda untuk tidak percaya 50-100% ramalan itu adalah benar. Jika anda yakin menginginkan diya maka buktikan. Jika ternyata diya tidak menginginkan anda maka segerlah untuk mengikhlaskannya. Keikhlasan itu akan diganti dengan sesuatu yang ikhlas juga.
            Jadi masih jelas bahwa ilmu ikhlas itu tidak ada habisnya. Pelajaran setiap hari tentu tetap ilmu IKHLAS. Boleh anda ber IP 3,51 dengan rata-rata nilai mata kuliah B-A. Namun belum tentu mata kuliah ilmu ikhlas anda mendapatkan C. Mungkin akan lebih buruk nilainya.
            Artinya ilmu ikhlas itu bukan ilmu kebatinan, melainkan ilmu pengorbanan yang logis.

Comments

Popular posts from this blog

Warna Pilihan

Sederhana itu Susah